Selasa, 03 Maret 2015

14 Kreasi dari Botol Plastik Bekas




Kerajinan botol atau yang bisa kita sebut sebagai DIY, dari botol plastik bekas benar – benar mengesankan, apalagi jika hasilnya memiliki karya seni yang sangat tinggi.

Hasil kreativitas dari DIY botol – botol bekas tentu saja harus flesibel, gampang dibuat, dan sangat berguna, berikut adalah trik – trik unik dari botol plastik bekas


1. Kebun Vertikal



2. Dompet

3. Sapu


4. Pohon Natal


5.  Kandil
 
6. Mosaik dari Tutup Botol

7. Lampu Sendok


8. Langit-langit botol

9. Kotak Pensil Warna
10. Foto Bentuk Bukket
11. Pot Bunga Lucu

12.Bola Lampu Solar

13. Tirai Botol

14. Tempat pakan Burung



Senin, 02 Maret 2015


4R UNTUK MENANGANI SAMPAH

Sampah sangat lekat dengan kehidupan manusia, karena setiap aktivitas yang kita lakukan selalu menghasilkan sampah dari material pendukung yang sudah tidak terpakai. Misalnya, kita minum air mineral menggunakan botol plastik yang botolnya akan menjadi sampah setelah tak terpakai. Akivitas kita sehari-hari tentu sangat banyak. Sehingga sampah yang dihasilkan pun banyak. Apalagi sampah rumah tangga seperti sisa-sisa sayuran, kemasan makanan, dan sebagainya. Itu baru rumah, bagaimana dengan restoran, perkantoran, mall, tempat wisata, sekolah, rumah sakit, dan pabrik-pabrik? Sangat banyak pastinya.
Sampah yang Menumpuk Menimbulkan Berbagai Masalah Lingkungan
Sampah yang menumpuk setiap harinya menimbulkan berbagai masalah. Di samping masalah kesehatan, juga ada masalah lingkungan. Sampah dapat menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Sampah di sungai dapat menyumbat aliran air dan mengganggu ekosistem perairan. Sampah yang menumpuk juga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kegiatan masyarakat dan merusak kesuburan tanah.

Bagaimana mengatasinya? Ya… dengan mengurangi sampah. Jangan sampai sampah menumpuk, menumpuk, dan semakin menggunung. Caranya? Jangan dibakar! Karena hanya akan menimbulkan pencemaran udara. Untuk mengurangi sampah, cara yang cukup efektif dan banyak digemakan oleh para pecinta lingkungan adalah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Nah, disini saya ingin menambahkan 1 R lagi, yaitu Replace sehingga menjadi 4R. Penasaran? Berikut ini penjelasan mengenai 4R.


1. Reduce (Mengurangi)
Agar tidak banyak menghasilkan sampah kita bisa meminimalisir penggunaan benda-benda sekali pakai yang bisa menjadi sampah. Contohnya:
    Jajanan Sekolah yang Banyak Menggunakan Kemasan Plastik
  • Ketika berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
  • Jangan sering-sering membeli minuman kemasan botol. Kalau minuman sudah habis, botolnya hanya menambah sampah.
  • Kurangi jajan. Jajanan di sekolah-sekolah biasanya menggunakan kemasan plastik, seperti snack, permen, minuman, juga makanan yang dijual ‘abang-abang’ PKL. Selain tidak menimbulkan sampah, dengan tidak banyak jajan kita terhindar dari berbagai penyakit karena jajanan berpotensi mengganggu kesehatan.
  • Apabila kamu sering membeli koran atau majalah, jangan langsung dibuang setelah dibaca. Sebaiknya didaur ulang atau dijual ke tukang loak.
  • Usahakan mengeprint atau fotokopi secara bolak-balik. Dengan demikian, jumlah kertas yang diperlukan lebih sedikit. Lebih baik lagi bila menggunakan kertas-kertas HVS bekas yang baru dipakai 1 halaman, sementara halaman satunya masih kosong. Halaman kosong tersebut masih bisa digunakan untuk mengeprint tugas sekolah. Sudah banyak guru yang membolehkan, bahkan menganjurkan hal tersebut (misalnya guru saya). Guru yang baik akan menerima apabila siswanya melakukan hal tersebut karena kesadaran akan keselamatan lingkungan. Tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga dapat menghemat kertas yang secara tidak langsung dapat menyelamatkan hutan.
  • Hilangkan sifat konsumtif. Masyarakat Indonesia terkenal cukup konsumtif, sehingga sangat sering berbelanja dan mengonsumsi barang. Barang-barang, baik makanan, pakaian, alat elektronik, perabot rumah tangga, semua dijual menggunakan kemasan. Oleh karena itu, belilah barang yang dibutuhkan saja. Jangan berbelanja secara berlebihan.



2. Reuse (Menggunakan Kembali)
Orang-orang kreatif biasanya mampu mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai guna, bahkan bernilai jual. Dengan menggunakan kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi berkurang dan kita tidak perlu lagi membeli barang karena barang yang kita perlukan dapat kita buat sendiri menggunakan barang tak terpakai tersebut. Contoh-contoh lainnya yaitu:
    Berbagai Kerajinan dari Sampah Plastik
  • Biasakan untuk tidak membuang kantong plastik yang kita dapat dari pasar, warung, mall, ataupun supermarket. Kantong plastik tersebut sebaiknya dikumpulkan agar dapat digunakan kembali apabila kita membutuhkan kantong untuk membawa barang.
  • Gunakan kaleng-kaleng bekas sebagai tempat pensil, pot tanaman, celengan, dan sebagainya. Agar lebih indah, kaleng tersebut bisa dicat dan dihias menggunakan kreativitas kita.
  • Gunakan kembali baju-baju bekas tak terbakai sebagai lap atau keset. Dengan kreativitas, kita juga bisa membuat selimut, serbet, taplak meja, tas, atau dompet dari kain-kain bekas.
  • Belajarlah membuat kerajinan (handycraft)dari barang-barang bekas. Menciptakan kerajinan akan melatih keterampilan dan menumbuhkan kreativitas.


3. Recycle (Mendaur Ulang)
Pupuk Kompos yang Terbuat dari Sampah OrganikDengan mendaur ulang sampah, benda-benda yang tidak terpakai akan dapat dipakai lagi setelah melalui proses. Mendaur ulang sampah anorganik memang sulit bila dilakukan sendiri, tetapi kita dapat dengan mudah mendaur ulang sampah organik dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang dapat dijadikan kompos yaitu dedaunan kering, sisa-sisa makanan, dan limbah rumah tangga yang berupa zat organik. 

Jenis-jenis sampah yang memiliki 3 golongan, sebaiknya dipilah-pilah untuk memudahkan kita memberikan perlakuan kebada masing-masing golongan sampah. Misalnya untuk sampah anorganik, yang bisa kita lakukan adalah:
  • Mengumpulkan botol-botol plastik sisa minuman, kaleng-kaleng bekas, kertas-kertas bekas, koran, dan majalah.
  • Memilah-milah sampah anorganik, seperti sampah kertas, sampah plastik, dan kaleng.
  • Menyalurkannya ke petugas daur ulang dikota kamu atau tukang loak.


4. Replace (Mengganti)
Mengganti yang saya maksud disini adalah mengganti barang yang kita gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:
Plastik Biodegradable yang Ramah Lingkungan
  • Mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable. Plastik jenis ini lebih eco-friendly karena mudah diuraikan.
  • Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali, atau botol dari bahan almuminium.
  • Jangan malu menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas kamu. Tas unik dan menarik, apalagi ramah lingkungan, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang memakainya.
  • Daripada menggunakan styrofoam, lebih baik bawa kotak bekal sendiri sebagai tempat makanan.


Itulah cara-cara mengurangi sampah dan sedikit perkenalan tentang 4R (Reduce, Reuse, Recycle,Replace) untuk Mengurangi Sampah dari saya, mudah-mudahan hal-hal kecil yang telah dicontohkan dapat dilakukan sebagai bentuk partisipasi terhadap penanganan masalah lingkungan yang kini menjadi fokus utama bagi dunia. Ayo… kurangi sampah, selamatkan lingkungan!

Jumat, 13 Februari 2015

CARA MEMBUAT LUBANG BIOPORI

        Lubang Biopori adalah Lubang resapan air yang diisi sampah organik yang berfungsi sebagai tempat resapan air dan tempat membuat kompos.


Sumber gambar: www.ampl.or.id


Lubang resapan biopori dibuat dengan kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering atau bisa juga yang masih hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk dan menarik organisme bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme tersebut membentuk lubang biopori di sekitar lubang resapan tersebut.

Alat-alat yang diperlukan:
1.       Bor biopori
2.       Pipa paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3.       Dob dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang akan dibuat
4.       Gergaji besi
5.       Alat bor tangan
6.       Linggis

Cara pembuatan:
1.      Pipa paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.


2.      Buat lubang secukupnya pada dob dengan bor tangan.


       Atau pilih dob yang memang sudah berlubang

 
 3.  Cari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu.

4.     Buat lubang silindris secara vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam 80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang sendiri sebenarnya ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan, bla bla bla…. Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1 meter.

5.      Masukkan potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6.      Isi paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.

7.      Tutup lubang paralon dengan dob.

Paralon ditutup dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)
 
Cara pemeliharaan:
1.   Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.

2.   Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.



Pembuatan biopori ini relatif mudah, bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan tanahnya keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai bekas penyemenan jika  lokasi pembuatan merupakan bekas bangunan. Sebelum membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak dilalui talang air atau saluran apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat, selamat mencoba. :)