Jumat, 13 Februari 2015

CARA MEMBUAT LUBANG BIOPORI

        Lubang Biopori adalah Lubang resapan air yang diisi sampah organik yang berfungsi sebagai tempat resapan air dan tempat membuat kompos.


Sumber gambar: www.ampl.or.id


Lubang resapan biopori dibuat dengan kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering atau bisa juga yang masih hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk dan menarik organisme bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme tersebut membentuk lubang biopori di sekitar lubang resapan tersebut.

Alat-alat yang diperlukan:
1.       Bor biopori
2.       Pipa paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3.       Dob dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang akan dibuat
4.       Gergaji besi
5.       Alat bor tangan
6.       Linggis

Cara pembuatan:
1.      Pipa paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.


2.      Buat lubang secukupnya pada dob dengan bor tangan.


       Atau pilih dob yang memang sudah berlubang

 
 3.  Cari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu.

4.     Buat lubang silindris secara vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam 80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang sendiri sebenarnya ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan, bla bla bla…. Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1 meter.

5.      Masukkan potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6.      Isi paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.

7.      Tutup lubang paralon dengan dob.

Paralon ditutup dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)
 
Cara pemeliharaan:
1.   Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.

2.   Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.



Pembuatan biopori ini relatif mudah, bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan tanahnya keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai bekas penyemenan jika  lokasi pembuatan merupakan bekas bangunan. Sebelum membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak dilalui talang air atau saluran apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat, selamat mencoba. :)
 

Senin, 09 Februari 2015









KOMPOS
  • ·        Pengertian kompos

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik organik. Pembuatannya tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya. Hanya memerlukan persiapan pendahuluan, sesudah itu kalau sudah rutin, tidak merepotkan bahkan selain mengurangi masalah pembuangan sampah, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan

  • ·        Apa Itu Kompos ???
K                   Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

                        ADIWIYATA

       Bentuk implementasi kerjasama tersebut maka pada 2006 dikembangkan Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang disebut sebagai Program Adiwiyata dengan tujuan untuk mewujudkan generasi peduli lingkungan. Program ini diarahkan kepada sekolah setingkat SD/MI (Madrasah Ibtidaiyah), SMP/MTs (MAdrasah Tsanawiyah), SMA/MA (Masdrasah Aliyah), dan SMK/MAK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan target sasaran 10% dari total sekolah di Indonesia atau 25.825 sekolah. Sekolah Adiwiyata harus dapat implementasi 4 indikator yaitu:
  1. Kebijakan berwawasan lingkungan;
  2. Kurikulum sekolah berbasis lingkungan;
  3. Kegiatan sekolah berbasis partisipatif;
  4. Pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.
        Pelaksanaan Program Adiwiyata dilakukan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional serta tingkat Adiwiyata Mandiri. Sekolah yang telah mencapai kriteria kabupaten/kota dapat diusulkan ke provinsi dan seterusnya ke nasional. Adiwiyata Mandiri adalah sekolah Adiwiyata Nasional yang berhasil membina 10 sekolah dengan kualifikasi Sekolah Adiwiyata kabupaten/kota.
Sampai saat ini 6.400 sekolah yang telah mengikuti program Adiwiyata dan 1.161 telah mencapai kriteria Adiwiyata Nasional, 290 sekolah telah mencapai kriteria Adiwiyata Mandiri, 2 (dua) sekolah diantaranya mendapatkan Eco School Award di tingkat ASEAN masing-masing SD Tunjung sekar Malang dan SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Pada tahun 2014, sebanyak 33 Provinsi mengusulkan 760 sekolah Adiwiyata. Setelah dilakukan berbagai tahapan evaluasi dan verifikasi lapangan, ditetapkankan 498 Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 dari 30 provinsi.

         Kegiatan hari ini juga sekaligus memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2014 yang bertema “Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan”.  MenLHK menyampaikan, “Peringatan ini perlu terus dilakukan sebagai upaya perlindungan puspa dan satwa Indonesia terutama di pesisir dan laut. Sebagai negara maritim, Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang patut menjadi sumber ketahanan pangan”. Pemilihan Ikon Satwa Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan ikon Puspa Taka (Tacca leontopetaloides) adalah untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga dari kepunahan di habitat aslinya di alam Indonesia.

          Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyerahkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014 kepada 6 (enam) orang penerima Kalpataru yang secara konsisten menjaga kelestarian lingkungan sedikitnya selama 5 (lima) tahun terakhir. Selain itu, apresiasi diberikan MenLHK kepada Pemerintah Daerah Kabupaten yang berupaya melindungi dan melestarikan sumber daya alam hayati serta penanganan perubahan iklim secara insitu maupun exsitu melalui Program Menuju Indonesia Hijau(MIH) dan Program Kampung Iklim (PROKLIM).Program MIHbertujuan melakukan pengawasan dan mendorong  kinerja pemerintah kabupaten dalam mempertahankan dan meningkatkan tutupan vegetasi, sementara PROKLIM bertujuan menggerakan kelompok masyarakat di desa/dusun untuk  melakukan inisiatif lokal adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi masalah perubahan iklim.
ADIWIYATA

     Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
    Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
    Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

Prinsip Program Adiwiyata:

Partisipataif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:
Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya .
Meningkatkan penghematan sumber daya dan energi
Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
Mendapatkan program Adiwiyata.


    Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:
- Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
- Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
- Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang pendidikan lingkungan hidup.
- Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
- Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

- Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

g
o
l
b
y
m
o
t
e
m
o
c
l
e
w
,
m
u
k
i
a
l
a
u
m
a
l
a
s
s
A